Pekanbaru – Allnewsterkini.Com| Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) tahap kedua penyusunan kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE). Kegiatan ini digelar pada Senin (28/7/2025) pagi.
Bertempat di Gedung Rektorat Umri, Bimtek ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor II Umri yang juga dihadiri Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Umri, Ketua Program Studi, dosen Ilmu Komunikasi dan Hubungan Masyarakat di Lingkungan Fikom, serta narasumber utama Dr Endah Nurhawaeny Kardiyati SE MSi Akt CA., dari Lembaga Akreditasi Mandiri Bidang Ilmu Sosial, Politik, Administrasi, dan Komunikasi (LAMPSPAK).
Dalam laporannya, Sekretaris Tim Revisi Kurikulum Umri Dr Jupendri SSos MIKom., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan lanjutan dari tahapan sebelumnya, yakni sosialisasi penyusunan panduan kurikulum OBE. Bimtek tahap kedua ini fokus pada proses penyusunan kurikulum itu sendiri.
“Harapan kita dari tim penyusun kurikulum universitas dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik, sehingga kurikulum yang akan digunakan mulai September 2025 mendatang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan standar pendidikan tinggi berbasis capaian pembelajaran,” ungkap Dr Jupendri.
Wakil Rektor II Dr H Baidarus Sag MM., dalam sambutannya menegaskan pentingnya transformasi kurikulum menuju sistem OBE. Ia menekankan bahwa akreditasi ke depan akan sangat bergantung pada keberhasilan implementasi kurikulum berbasis OBE yang mampu menjawab tantangan global.
“Kurikulum OBE sangat penting karena perguruan tinggi dituntut untuk menyiapkan lulusan yang kompeten dan mampu bersaing secara global. Dunia komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Karena itu, kehadiran narasumber pada kegiatan ini sangat strategis untuk memberikan pencerahan tentang arah dan isi kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri,” ujarnya.
Dalam pemaparan materinya, Dr Endah Nurhawaeny menjelaskan secara rinci mengenai strategi penyusunan capaian pembelajaran lulusan (CPL) yang harus dirumuskan melalui keterlibatan aktif para pemangku kepentingan, seperti dunia industri, alumni, dan masyarakat pengguna lulusan.
“Penyusunan CPL harus selaras dengan visi dan misi institusi, serta mampu menjembatani kebutuhan pasar kerja dengan kompetensi lulusan. Proses ini menuntut perencanaan yang matang dan partisipatif,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan Fakultas Ilmu Komunikasi Umri dapat menghasilkan kurikulum yang tidak hanya sesuai dengan standar nasional dan internasional, tetapi juga relevan dengan dinamika industri komunikasi saat ini.
Komentar