Allnewsterkini.com – Kuansing –
Pemerintah Desa Pulau Rumput menggelar Sosialisasi Masyarakat terkait Stunting dengan mengangkat tema “Perbaiki pola makan, pola asuh dan sanitasi untuk terhindar dari Stunting”
Berlangsung di halaman MDA Desa Pulau Rumput, Kecamatan Gunung Toar, Kabupaten Kuantan Singingi, Senin (23/12/2024) pagi.
Sosialisasi ini di hadiri Kepala Puskesmas Kecamatan Gunung Toar, yang mewakili Elvita Yulisa Ermayani serta ahli gizi, Sima Aryanti, Kepala Desa Dasril, SE , Camat Kecamatan Gunung Toar,Erdison, Babinsa, Ketua BPD beserta anggota, para Kepala Dusun, Penyuluh KB dan Kader PKK.
Adapun Pemateri Sosialisasi Masyarakat terkait Stunting dibawakan oleh 2 narasumber yakni Kepala Puskesmas Kecamatan Gunung Toar, yang mewakili Elvita Yulisa Ermayani dan Sima Aryanti Ahli gizi, dan peserta sosialisasinya adalah masyarakat Desa Pulau Rumput yang merupakan sasaran dengan jumlah 30 orang terdiri dari 20 sasaran ibu menyusui, 10 sasaran ibu hamil.
Kepala Desa Pulau Rumput Dasril, SE mengatakan bahwa acara sosialisasi ini digelar dan merupakan program nasional. Dimana Pemerintah Desa sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat berkewajiban menyukseskan program nasional ini dapat terlaksana sampai ke Pelosok Desa sehingga akan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat di Desa terkait apa itu stunting.
“Masyarakat di Desa terkhusus masyarakat Desa Pulau Rumput masih banyak yang awam terkait dengan stunting sehingga perlu di tingkatkan pemahamannya terkait apa itu stunting, bagaiamana upaya pencegahan secara dini dan penanganannya apabila ada anak dibawah usia 2 tahun yang terindikasi stunting,” ungkap Dasril.
Sementara, Tenaga Ahli Gizi, Sima Aryanti dalam materinya mengatakan
bahwa upaya pencegahan stunting dapat dilakukan pada masa kehamilan dengan tetap secara rutin dan sesuai usia kehamilannya memeriksakan diri baik itu di Puskesmas, Posyandu, Puskesdes ataupun diklinik, sehingga kesehatan ibu hamil dan kondisi kandungan dapat terkontrol kesehatannya.
“Saya menghimbau kepada ibu-ibu dalam masa kehamilannya secara rutin di puskesman, posyandu, puskesdes atau klinik terdekat untuk memeriksa perkembangan kehamilannya dan mengikuti anjuran-anjuran yang disampaikan oleh petugas kesehatan atau bidan sebagai upaya pencegahan terjadinya stunting,” imbuhnya.
Selain itu, Sima Aryanti juga mengungkapkan bahwa selama masa kehamilan harus juga menjaga pola makan dan makanan tambahan yang dibutuhkan baik itu sang ibu hamil itu sendiri maupun kesehatan janin dalam kandungan.
Ditempat yang sama, Kepala Puskesmas Kecamatan Gunung Toar yang mewakili Elvita Yulisa Ermayani, secara teknis menjelaskan bahwa ada tiga hal yang dapat menyebabkan terjadinya stunting yakni pola makan, pola asuh dan sanitasi lingkungan.
“Untuk mencegah terjadinya stunting pada masa kehamilan dan pasca melahirkan harus memperbaiki pola makan dengan gizi yang seimbang sehingga akan memperbaiki pertumbuhan anak hingga usia 1000 hari atau sampai usia 2 tahun yang dianjurkan memberikan ASI ekslusif karena pada usia 2 tahun merupakan usia emas pada anak dimana pada usia emas ini menentukan apakah anak tersebut akan mengalami stunting atau akan tumbuh dengan baik,”
Sebelum mengakhiri paparannya Ia mengajak seluruh stakeholder dan lapisan masyarakat untuk bersama-sama mendukung salah satu program nasional untuk mencegah dan menanggulangi terjadinya stunting pada anak yang merupakan generasi penerus bangsa dimasa yang akan datang, ujarnya.
Jailani
Komentar