Pekanbaru — Allnewsterkini. Com| Dalam upaya menciptakan sistem pembinaan dan pembimbingan Klien Pemasyarakatan yang produktif dan berkelanjutan, Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Pekanbaru menginisiasi pertemuan strategis dengan sejumlah pemangku kepentingan dalam rangka membahas pengelolaan sampah menjadi barang bernilai di lingkungan Lapas dan Rutan se-Kota Pekanbaru.(26/08/2025)
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Riau, Maizar, Kepala Bapas Kelas I Pekanbaru, Eri Erawan Plh. Karutan Kelas I Pekanbaru, Nimrot Sihotang, Kalapas Kelas IIA Pekanbaru, Erwin F. Simangunsong, Kalapas Perempuan Kelas IIA Pekanbaru, Sri Astiana Ketua Yayasan Al Mubarok, serta perwakilan dari Perbanusa. Agenda utama pertemuan adalah membangun pemahaman bersama yang diharapkan akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dalam waktu dekat.
Acara dimulai dengan perbincangan santai bertempat di Saung Rutan Kelas I Pekanbaru, oleh Kabapas dan Karutan Pekanbaru, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Kakanwil Ditjenpas Riau dan Ketua Yayasan Al Mubarok yang menyampaikan komitmen dan kesiapan dalam mendukung program ini.
Dalam konsep yang dibahas, pengelolaan sampah dari seluruh Lapas dan Rutan di Kota Pekanbaru akan dikerjakan oleh Yayasan Al Mubarok dan Perbanusa sebagai mitra pelaksana. Sementara itu, Bapas Pekanbaru akan mengambil peran sentral sebagai penggerak dan pionir sekaligus bertindak sebagai supervisor melalui unit pembinaan dan pembimbingan kemandirian Griya Abhipraya Lancang Kuning.
Program ini dirancang tidak hanya untuk mengelola sampah secara ramah lingkungan, tetapi juga membuka peluang keterlibatan langsung bagi klien pemasyarakatan dalam proses produksi dan pengolahan barang bernilai dari sampah yang ada. Nantinya, hasil atau keuntungan dari kegiatan tersebut akan dimanfaatkan untuk mendukung kebutuhan para klien pemasyarakatan yang bekerja di dalamnya.
Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Riau, Maizar dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi lintas lembaga dalam membangun sistem pembinaan yang berdampak. “Kita berharap program ini bukan sekadar wacana, tapi benar-benar menjadi langkah konkrit dalam memberikan makna dan manfaat bagi para klien pemasyarakatan, sekaligus menjaga lingkungan,” ujarnya.
Pertemuan ini diharapkan menjadi awal yang baik bagi terciptanya kerja sama jangka panjang yang tidak hanya menyentuh aspek pembinaan serta pembimbingan, tetapi juga menyasar aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan secara menyeluruh.
Komentar