Pekanbaru — Allnewsterkini. Com | Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Pekanbaru menghadiri Acara Gerakan Nasional Aksi Sosial Pemasyarakatan melalui program “Klien Balai Pemasyarakatan Peduli 2025”. Acara ini diadakan secara virtual dan serentak di seluruh Indonesia, dengan pusat kegiatan di lapangan Monumen Graha Abhipraya.(26/06/2025)
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting dan pejabat, antara lain:
Kakanwil Ditjenpas Riau, Maizar
Kepala Bapas, Eri Erawan
Perwakilan Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Sumatera, Alfi Fahmi
Plt Kepala DLHK Riau, Alwamen
Kepala UPT Perbenihan Tanaman Hutan DLHK, Dedi Sugiarsanu
Kepala Sub TU, Roni
Anggota DPRD Pekanbaru, Aidil Nur Putra, Kepala LPP, Sri Astiana,
Kepala LPKA Pekanbaru, Sukir,Plh Kepala Karutan, Ningrot Sihotang
Seluruh jajaran pegawai Bapas Pekanbaru juga turut ambil bagian dalam kegiatan ini, menunjukkan komitmen dan kebersamaan dalam mendukung gerakan sosial tersebut.
Gerakan Nasional Aksi Sosial Pemasyarakatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran serta masyarakat dalam membantu klien balai pemasyarakatan. Melalui program ini, diharapkan dapat tercipta sinergi antara pemerintah, lembaga pemasyarakatan, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung rehabilitasi klien.
Kegiatan ini juga menjadi momen untuk memperkuat hubungan antara berbagai lembaga dan masyarakat, serta meningkatkan pemahaman mengenai peran balai pemasyarakatan dalam menjaga dan membina klien agar dapat kembali ke masyarakat dengan baik.
Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Pekanbaru Sri Astiana juga menerangkan bahwa Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) perempuan berperan penting dalam mendukung kegiatan aksi sosial yang melibatkan klien pemasyarakatan. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat, tetapi juga untuk mempersiapkan warga binaan agar menjadi individu yang taat hukum dan bermanfaat setelah mereka kembali ke masyarakat,”Ujarnya.
Lapas bukan hanya sebuah tempat penahanan, tetapi lebih dari itu, merupakan tempat pembinaan. Di dalam Lapas, warga binaan mendapatkan berbagai program yang dirancang untuk memperbaiki perilaku dan keterampilan mereka.
Partisipasi dalam kegiatan aksi sosial memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk menerapkan keterampilan yang telah mereka pelajari dan berkontribusi secara positif bagi masyarakat.
Kegiatan aksi sosial yang didukung oleh Lapas membawa manfaat ganda. Bagi masyarakat, bantuan yang diberikan dapat meringankan beban dan memenuhi kebutuhan dasar. Sementara itu, bagi warga binaan, kegiatan ini menjadi sarana untuk menebus kesalahan masa lalu dan mempersiapkan diri untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan.
Dengan demikian, dukungan dari Lapas perempuan dalam kegiatan aksi sosial merupakan langkah penting dalam proses rehabilitasi dan reintegrasi sosial warga binaan, serta memperkuat hubungan antara Lapas dan masyarakat.
Komentar