Bupati Kuansing Minta Pemerintah Pusat Untuk Membagunan Infrastruktur Tribun Permanen Pacu Jalur Di Tepian Narosa

Teluk Kuantan – Allnewsterkini. Com| Bupati Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) Suhardiman Amby secara resmi mengajukan permohonan kepada pemerintah pusat untuk membantu pembangunan infrastruktur di Tepian Narosa.

Ia berharap agar pemerintah pusat dapat mengalokasikan anggaran untuk pembangunan tribun permanen di Tepian Narosa. Selain itu, Suhardiman juga meminta agar Kuansing ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

Permohonan ini disampaikan langsung oleh Suhardiman Amby saat memberikan sambutan pada pembukaan Festival Pacu Jalur di Taman Jalur, Teluk Kuantan, pada Rabu (20/8/2025).

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Juru Bicara Presiden Hasan Hasby, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Menteri Kebudayaan Fadlizon, Gubernur Riau Abdul Wahid dan sejumlah Duta Besar negara sahabat.

Dalam sambutannya, Suhardiman menegaskan bahwa Pacu Jalur lebih dari sekadar pesta rakyat, ia adalah “api semangat” untuk membangun Kuansing. Ia menekankan bahwa dukungan dari pusat sangat vital untuk mewujudkan potensi pariwisata Kuansing secara maksimal.

“Sungai Kuantan mengajarkan kita air mengalir yang tak pernah berhenti, begitulah pembangunan kita, jalan terus, demikian semangat pembangunan dan tak boleh padam,” ujar Suhardiman di hadapan para menteri dan tamu undangan lainnya.

Suhardiman secara khusus menyoroti pentingnya penetapan Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) sebagai KSPN. Ia percaya bahwa status ini akan menjadi landasan pembangunan pariwisata yang terintegrasi.

“Kami berharap kepada Kementerian Pariwisata agar KSPN dijadikanlah, sebagai pembalut pembangunan di Kabupaten Kuansing karena Kawasan Strategis Pariwisata Nasional,” sebutnya.

Menurut Suhardiman, penetapan KSPN akan memungkinkan Kuansing mengintegrasikan berbagai potensi wisata alam dan budaya.

“Jika KSPN ditetapkan, ini bisa digabungkan antara Pacu Jalur, rumah adat, kawasan lindung Bukit Betabuh dan taman nasional Rimbang Baling yang terdapat 43 air terjun, dan dihiasi satu bukit piramid yang indah nan molek,” jelasnya.

Dengan status KSPN, Bupati Suhardiman berharap Kuansing bisa mendapatkan alokasi anggaran maksimal dari pusat, sehingga mampu menjadi pintu masuk pariwisata yang menghubungkan antara provinsi, seperti Sumatera Barat, Sijunjung, Dharmasraya, dan Jambi.

Lebih lanjut, Suhardiman mengungkapkan bahwa pembangunan infrastruktur pariwisata di Kuansing akan sangat memakan waktu jika hanya mengandalkan anggaran daerah.

“Kita sangat butuhkan sisi kanan sungai dibangun tribun yang permanen. Kemudian, membangun kawasan yang permanen di sisi pantainya,” ujarnya.

“Ia optimistis, dengan pembangunan ini, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) akan menjadi tujuan pariwisata nasional yang bisa disambungkan ke daerah tetangga.

Suhardiman juga mengulas sejarah panjang Pacu Jalur yang kini telah berusia 125 tahun. Ia menjelaskan bahwa tradisi ini bermula sejak abad ke-17, di mana jalur digunakan sebagai sarana transportasi untuk mengangkut hasil bumi dan menghubungkan antara kampung.

“Festival pacu jalur adalah warisan luhur yang berusia satu abad lebih,” ucapnya.

Seiring berjalannya waktu, jalur bertransformasi menjadi lambang kebersamaan dan kehormatan, yang puncaknya melahirkan tradisi Pacu Jalur pada masa Kerajaan Indragiri. Festival ini pun menjadi bagian dari upacara adat, perayaan hari besar Islam, dan pesta rakyat.

Suhardiman menegaskan, Pacu Jalur bukan sekadar ajang olahraga, melainkan cerminan adat Melayu Kuansing. Jalur dibuat dengan ritual adat yang sakral, mulai dari menebang kayu yang diiringi doa, hingga upacara tepuk tepung tawar dan petuah dari Ninik Mamak, menjadikan setiap perlombaan penuh makna filosofis. “Tutupnya Suhardiman Amby. (Infotorial)

Komentar