Festival Lalang Tempo Doeloe 2025 Resmi di Buka, Wabup Siak : Upaya Menjaga Identitas dan Warisan Budaya Melayu

SIAK — Allnewsterkini. Com | Wakil Bupati Siak, Syamsurizal secara resmi membuka Festival Lalang Tempo Doeloe Tahun 2025, sebuah perhelatan budaya yang menjadi ruang kebersamaan masyarakat sekaligus upaya menjaga identitas dan warisan budaya Melayu di Kabupaten Siak.

Wabup Syamsurizal mengawali dengan ungkapan syukur kepada Allah SWT karena seluruh elemen masyarakat masih dapat berkumpul dan bersilaturahmi, meskipun cuaca kurang bersahabat.

“Alhamdulillah, ini rezeki dari Allah. Kita bisa berkumpul di rumah antik ini, bersatu dan bersama, walaupun cuaca kurang baik. Insyaallah kegiatan ini membawa barokah bagi kita semua,” ujarnya.

Wabup menegaskan, pemerintah daerah tetap berkomitmen menjaga semangat kebersamaan dan optimisme masyarakat, meskipun Kabupaten Siak saat ini menghadapi tantangan berat akibat tekanan keuangan daerah dan penyesuaian anggaran transfer dari pusat.

Ia menjelaskan bahwa sejak dilantik pada Juni lalu, kondisi keuangan daerah telah mengalami penyesuaian yang cukup signifikan. Pemangkasan anggaran bahkan mencapai hampir Rp1 triliun, sehingga berdampak pada berbagai sektor, termasuk keterlambatan pembayaran Siltap dan Honorarium.

“Meskipun anggaran dipotong, Insyaallah kita tetap optimis, tetap berbahagia, dan terus berdoa bersama agar keadaan ini bisa kita lewati,” katanya.

Meski demikian, pemerintah daerah terus berupaya memprioritaskan kewajiban dasar serta memastikan roda perekonomian masyarakat di kampung-kampung tetap berjalan.

“Kami akan berusaha semaksimal mungkin agar perputaran ekonomi di kampung-kampung yang ada di Kabupaten Siak tetap hidup,” ungkapnya.

Menurutnya, pelaksanaan Lalang Tempo Doeloe merupakan bukti kuatnya semangat gotong royong dan kepedulian masyarakat terhadap budaya lokal.

Ia pun mengapresiasi panitia dan masyarakat yang tetap melaksanakan kegiatan ini meski dalam keterbatasan.

“Lalang ini luar biasa. Walaupun dengan keterbatasan, kegiatan ini tetap bisa dilaksanakan. Kebudayaan harus terus kita lestarikan, khususnya budaya Melayu di Siak, tanpa menutup ruang bagi budaya etnis lain. Kami bersama Bupati Siak mendukung penuh kegiatan seperti ini,” pungkasnya.(rl)

 

Komentar