Siak – Allnewsterkini. Com | Ribuan masyarakat memadati Lapangan Siak Bermadah, tepat di depan Istana Siak, untuk menyaksikan pembukaan resmi Julang Budaya Siak 2025 oleh Bupati Siak Afni Zulkifli.
Kehadiran masyarakat dari berbagai usia dan latar belakang menambah semarak suasana, menunjukkan antusiasme warga terhadap pelestarian budaya Melayu.
Bupati Afni menegaskan bahwa kegiatan ini adalah upaya penting untuk menjaga dan memajukan kebudayaan Melayu Riau, sekaligus menumbuhkan rasa bangga terhadap warisan budaya daerah.
“Ruh Kemelayuan Riau ada di tanah kita, di negeri istana. Insya Allah, selagi nyawa masih di badan, kita harus menjaga kebudayaan ini.” Sabtu malam (15/11/2025).
Di hadapan megahnya Istana Siak, Bupati Afni menyampaikan kekagumannya kepada anak-anak berprestasi tingkat provinsi yang tampil berbahasa Melayu, bersyair, menari, dan berpidato, menegaskan bahwa budaya Melayu di Siak masih terjaga dengan baik.
“Bahasa dan kebudayaan kita jangan sampai terlupa. Acara ini adalah ikhtiar kita agar kebudayaan di negeri kita tidak seperti suku-suku tua yang hilang dari peradaban dunia,” ujarnya.
Ia mengingatkan masyarakat agar tetap menjaga budaya, baik benda maupun tak benda. Ia tidak ingin seperti suku Maori di Selandia Baru, suku Aborigin di Australia, suku Eskimo di Kanada, suku Maya di Meksiko, atau suku India di Amerika, yang hari ini sudah hilang di peradaban.
Ia menekankan dukungan pemerintah pusat melalui APBN, sekaligus memastikan bahwa denyut budaya akan terus hidup hingga tingkat kecamatan. Ia menyebutkan, meski efesiensi anggaran kegiatan kebudayaan tidak akan dihilangkan.
“Justru kita akan hidupkan, tidak hanya denyutnya di jantung ibu kota/Kabupaten kita, tapi nantinya denyutnya akan kita detakkan sampai ke tingkat kecamatan. InsyaAllah, mohon dukungannya,” ujarnya.
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IV Kepri, Jumhari, mengapresiasi kegiatan ini. Julang Budaya Siak menjadi sarana penting melindungi cagar budaya dan memajukan objek warisan budaya benda dan tak benda di Kabupaten Siak.
“Di sini berdirinya Istana Siak yang sudah menjadi cagar budaya nasional, disini pula kita bisa lihat warisan budaya tak benda seperti tari zapin dan tenun Siak. InsyaAllah zapin akan kita dorong menjadi warisan budaya tak benda dunia,” ujarnya.
Ia menekankan dampak positif kegiatan ini terhadap ekonomi kreatif lokal. Julang Budaya Siak menjadi ajang untuk mendorong UMKM berbasis warisan budaya naik kelas sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kegiatan ini mendorong ekraf dan umkm yang berbasis warisan budaya agar naik kelas. Jadi tidak hanya melestarikan budaya, tapi juga membantu tumbuhnya ekonomi kreatif di level masyarakat,” tambahnya.
Suasana malam itu semakin hidup dengan penampilan musik lokal, tarian zapin, syair, dan pidato anak-anak berbahasa Melayu. Bupati Afni membaca puisi dan ikut menari bersama masyarakat, menambah kehangatan.
Selain pertunjukan seni, bazar UMKM menampilkan produk lokal khas Siak, mulai dari kuliner tradisional, minuman khas, hingga kerajinan tangan. Kegiatan ini menjadi ajang promosi budaya sekaligus meningkatkan interaksi masyarakat.
Rangkaian Julang Budaya Siak akan berlangsung hingga 16 November 2025. Kegiatan ini merupakan wujud nyata menjaga dan menumbuhkan denyut budaya Melayu sekaligus mendorong kesejahteraan masyarakat.



Komentar