Perkuat Koordinasi Antar Lembaga; KPA Provinsi Riau Ajak Mahasiswa UMRI Berperan dalam Pencegahan HIV/AIDS

Pekanbaru – Allnewsterkini.Com| Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Riau melakukan kunjungan Silaturrahim ke Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) dalam rangka meningkatkan sinergi dan peran aktif perguruan tinggi dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS di Provinsi Riau. Kegiatan ini berlangsung di lantai 2 Kampus Utama Umri pada Senin (27/7/2025) siang.

Kunjungan ini dihadiri oleh Wakil Rektor III Umri, Kepala Biro Kemahasiswaan, Dekan Fakultas Studi Islam, Kepala Kantor Humas, Keprotokolan, dan Hukum dilngkungan Umri. Sementara itu, dari pihak KPA Provinsi Riau hadir Sekretaris KPA Provinsi Riau, Dr dr Wildan Asfan HSB MKes., bersama tim dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau.

Dalam sambutannya, Dr Wildan menjelaskan bahwa tujuan Silaturrahim ini adalah untuk memperkenalkan peran dan fungsi KPA Provinsi Riau sebagai lembaga koordinatif dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS di Provinsi Riau. Ia menegaskan pentingnya peran semua elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, dalam menyebarluaskan informasi dan mendorong perubahan perilaku yang lebih sehat.

“HIV/AIDS merupakan persoalan serius yang berkaitan erat dengan perilaku berisiko tinggi. Saat ini, kasus tertinggi disebabkan oleh aktivitas seksual tidak aman. Hingga kini, terdapat sekitar 10.500-an kasus HIV/AIDS di Provinsi Riau,” ungkap Dr Wildan.

Ia juga menambahkan bahwa KPA fokus pada langkah promotif dan preventif, yakni melalui penyebaran pengetahuan yang dapat menumbuhkan kesadaran, membentuk sikap, dan pada akhirnya mendorong perubahan perilaku yang positif.

“Kami berharap bisa menjalin kerja sama yang lebih konkret, khususnya dengan mahasiswa, dimulai dari lingkungan kampus masing-masing,” tambahnya.

Sementara itu, dr Sofyan dari tim KPA Provinsi Riau menyampaikan pentingnya mahasiswa memahami dasar-dasar HIV/AIDS serta langkah pencegahannya. Ia mengusulkan pembentukan klinik konseling di lingkungan kampus sebagai langkah nyata yang dapat mendukung edukasi berkelanjutan.

“Output ideal dari kerja sama ini adalah adanya klinik yang ramah, bersertifikat, dan memiliki konselor yang kompeten,” jelas dr Sofyan.

Dalam sesi diskusi, pengelola program HIV/AIDS menyampaikan bahwa angka kasus di Riau cenderung meningkat, dengan konsentrasi tertinggi di Kota Pekanbaru. Mereka menyoroti pengaruh arus globalisasi terhadap gaya hidup masyarakat, yang semakin menjauh dari nilai-nilai budaya lokal. Oleh karena itu, pendekatan pencegahan perlu memadukan aspek spiritual, sosial, dan budaya.

Menanggapi hal ini, Wakil Rektor III Umri, Dr Jufrizal Syahri MSi., menyambut baik audiensi yang dilakukan KPA Provinsi Riau ini. Ia menyatakan dukungannya untuk membentuk kolaborasi lebih lanjut dengan KPA Provinsi Riau dan berencana mengadakan program bersama, termasuk melibatkan mahasiswa serta Fakultas Psikologi dan Klinik Umri.

“Kami akan mendukung penuh dan menyiapkan tim mahasiswa serta narasumber dari KPA Provinsi Riau untuk penyuluhan di lingkungan kampus. Saat ini sudah ada satgas kampus yang bertugas menjaga norma, tetapi tentu perlu diperkuat dengan dukungan eksternal,” ujar Dr Jufrizal.

Dekan Fakultas Studi Islam Umri turut menyampaikan apresiasinya atas sosialisasi yang dilakukan. Ia menyoroti bahwa fenomena seks bebas yang dipandang sebagai kebebasan, sebenarnya bertentangan dengan ajaran dan norma agama serta berdampak serius terhadap kesehatan masyarakat.

Melalui pertemuan ini, diharapkan lahir kerja sama strategis antara KPA Provinsi Riau dengan Umri dalam menciptakan lingkungan kampus yang sehat, peduli, dan bebas dari HIV/AIDS.(rl)

Komentar