Pekanbaru — Allnewsterkini. Com | Suasana Gedung Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) pada Senin (1/12/25) pagi dipenuhi tokoh masyarakat, pimpinan ormas, akademisi, dan mahasiswa yang hadir dalam Kajian Kebangsaan bertajuk “Memajukan Kesejahteraan Bangsa: Sejarah, Peran, dan Visi Kebangsaan Muhammadiyah”. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian refleksi Milad ke-113 Muhammadiyah yang digagas oleh Fakultas Studi Islam (FSI) Umri.
Dekan FSI, Dr Santoso, SS MSi., dalam sambutannya menegaskan bahwa kajian ini merupakan ruang refleksi atas dinamika persoalan kebangsaan yang terus berkembang. Menurutnya, FSI terpanggil untuk merumuskan kontribusi ilmiah dan digital yang dapat mendorong meningkatnya kesadaran kebangsaan di tengah masyarakat.
Lebih jauh, Dr Santoso mengungkapkan bahwa kegiatan ini sekaligus membuka langkah awal FSI dalam membangun jejaring kerja sama akademik internasional dengan dukungan Kedutaan Besar Brunei Darussalam.
“Acara ini tujuannya untuk bersama-sama mencari jawaban atas persoalan peradaban, khususnya bagi masyarakat Riau,” terangnya.
Kajian Kebangsaan ini menghadirkan sejumlah narasumber penting, yakni Dr H Hendri Sayuti, MA.-Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Riau, KH Dr R Abd Khalim Mahalli, MPIR-Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Nahdlatul Ulama Riau, Hj Azlaini Agus, MH.-Tokoh Masyarakat Riau, serta Dr Santoso, SS MSi., yang mewakili FSI Umri. Para pembicara menyampaikan pandangan strategis mengenai visi kebangsaan, peran ormas Islam, hingga arah pembangunan peradaban bangsa di masa depan.
Selain itu, hadir juga sebagai Keynote Speech yang diikuti secara daring Prof Dr H Achmad Ubaedillah, MA.,-Duta Besar Indonesia untuk Brunei Darussalam. Dalam paparannya, Ia menekankan bahwa seiring pesatnya perkembangan Muhammadiyah, kompleksitas tantangan yang dihadapi juga semakin besar.
“Muhammadiyah adalah aset bangsa yang memiliki peran strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Semua ormas memiliki peran dalam membangun kehidupan bangsa,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Dr Baidarus, MM MAg., Wakil Rektor II Umri, menekankan pentingnya momentum Milad ke-113 Muhammadiyah sebagai ajang muhasabah untuk memperkuat kontribusi Persyarikatan dalam memajukan kesejahteraan bangsa.
Ia menggarisbawahi urgensi penguatan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah guna mendorong kemandirian umat melalui berbagai program pemberdayaan, termasuk optimalisasi tanah wakaf.
“Kalau kita ingin mensejahterakan bangsa, salah satunya dengan memikirkan bagaimana memberdayakan tanah wakaf ini,” jelasnya.
Menurut Dr Baidarus, kesejahteraan merupakan isu strategis yang harus dijawab melalui pemanfaatan lahan tidak produktif dan pembangunan lembaga ekonomi yang berlandaskan kepercayaan. Agenda ini menjadi penting bagi Muhammadiyah sebagai pilar ekonomi umat sekaligus penguat Persyarikatan di masa mendatang.
Melalui pelaksanaan Kajian Kebangsaan ini, FSI Umri berharap dapat melahirkan rekomendasi strategis yang dapat diimplementasikan untuk menjawab kebutuhan umat dan tantangan kebangsaan, serta memperkokoh peran Umri dalam percaturan akademik dan sosial di tingkat nasional.



Komentar