Kapolri Listyo Sigit: Anugerah Ingatan Budi Pengingat Tanggung Jawab Moral Polri

PEKANBARU – Allnewsterkini. Com | Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo resmi menerima Anugerah Adat Ingatan Budi dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau. Penganugerahan ini dilakukan dalam sebuah prosesi adat yang berlangsung khidmat di Balai Adat Melayu Riau, Sabtu (12/7).

Apresiasi tersebut diberikan LAMR kepada sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan kontribusi Kapolri dalam menjaga keamanan dan keharmonisan, khususnya di wilayah Riau.

Kapolri Jendral Listiyo menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam atas penghargaan adat yang diterimanya. Ia menyebut penghargaan ini bukan sekadar simbol, tetapi juga menjadi pengingat dan tanggung jawab moral bagi dirinya serta seluruh jajaran Polri.

“Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya tentunya mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh keluarga besar Lembaga Adat Melayu Riau, para alim ulama, panitia, serta seluruh masyarakat Riau, atas anugerah adat yang telah disematkan kepada saya,” ujar Kapolri Listyo Sigit.

 

Dijelaskan, anugerah adat ini memiliki makna yang mendalam sebagai bentuk harapan dan amanah untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Menurutnya, penghargaan ini juga menjadi energi positif bagi Polri untuk terus berbenah dan meningkatkan kinerja.

“Ya, bagi saya anugerah adat ini mengandung makna mendalam sebagai harapan, tanggung jawab moral dan amanah yang semakin menumbuhkan semangat Polri untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” jelasnya.

Kapolri Jendral Listiyo Sigit menegaskan bahwa Ingatan Budi adalah simbol penting yang menjadi pengingat bagi setiap langkah pengabdian. Nilai-nilai luhur dan keikhlasan harus selalu menjadi dasar setiap tindakan, sehingga membawa kebaikan yang dapat dikenang oleh masyarakat.

“Ingatan Budi adalah simbol pengingat bahwa setiap langkah pengabdian harus berakar pada nilai-nilai luhur dan keikhlasan sehingga membawa kebaikan yang dapat dikenang oleh masyarakat. Sekali lagi, terima kasih telah diberikan kepada kami khususnya dengan nuansa yang sangat penuh kebersamaan,” ungkapnya.

Prosesi penganugerahan Anugerah Adat Ingatan Budi ini juga diwarnai dengan tepuk tepung tawar, syair adat, dan doa bersama, sebagai lambang restu dan penghormatan. Acara berlangsung sakral, dihadiri jajaran pengurus LAM Riau, tokoh masyarakat, serta Gubernur Riau Abdul Wahid.

 

Sementara itu, Ketua DPH LAMR Kabupaten Bengkalis, Datuk Seri Syaukani Al-Karim, menerangkan bahwa tindakan dan kebijakan Kapolri mencerminkan nilai luhur budi dalam tradisi Melayu, yakni penghormatan, keadilan, dan pengabdian kepada masyarakat. Menurut LAMR, ada lima alasan utama pemberian anugerah tersebut.

Pertama, bahwa selama menjadi Kapolri, Tuan Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo, tidak hanya berhasil menjadikan institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai institusi yang inklusif dan egaliter, tapi juga secara maksimal berupaya menyelaraskan tindakan dan perbuatan polisi agar dapat “Presisi” sejajar dan selari dengan kepentingan rakyat.

“Pengayoman terhadap masyarakat dilakukan dengan cara yang humanis, dengan tegur dan sapa yang santun, dengan reaksi dan tanggapan yang cepat dan patut, sehingga pada hari ini dengan segala kelebihan dan kekurangannya, masyarakat benar-benar dapat merasakan bahwa polisi merupakan satu kesatuan dalam menciptakan keamanan dan kebaikan bersama,” terangnya.

Kedua, bahwa pada masa kepemimpinannya, Tuan Jendral Listyo Sigit Prabowo melakukan penegakan hukum secara lebih tegas. Tindakan tegas ini tidak hanya dilakukan kepada pihak lain yang melanggar hukum, tapi juga kepada kalangan internal kepolisian.

“Pisau hukum polisi tidak hanya tajam keluar, tapi juga menghunjam ke dalam, dan sikap itu diambil sebagai tindakan memberikan rasa keadilan bagi semua pihak,” tuturnya.

Ketiga, pada masa kepemimpinannya, Tuan Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo, sangat peduli pada penanganan bencana, khususnya terhadapan penanganan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau. Pada masa kepemimpinannya, yang ditindaklanjuti secara baik oleh Kapolda Riau, maupun Kapolres se-Riau, kebakaran hutan dan lahan di Riau, telah teratasi dengan baik.

Keempat, bahwa Tuan Kapolri, Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo, dengan pendekatan humanisme yang menjadi pondasi kebijakannya, telah berhasil membawa 8.315 narapidana teroris (Napiter) kembali kepangkuan NKRI, yang beberapa di antaranya, dipercayai berasal dari Riau.

“Tuan Jendral Listyo Sigit Prabowo, mengajak mereka semua, untuk menatap masa depan bersama Indonesia, dengan semangat dan kesadaran baru. Mengajak mereka berjuang bersama sebagai anak bangsa, di bawah panji-panji UUD 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI,” ujarnya.

Kelima, di masa kepemimpinannya, dan sesuai dengan arahannya, khususnya di Riau, polda Riau dan Polres se-Riau, selalu menjadikan Lembaga Adat dan komunitas adat sebagai mitra berpikir. Tak hanya itu saja, Polri juga menjadi sahabat bersanding pendapat, khususnya dalam menyelesaikan perseoalan di tengah masyarakat.

“Sesungguhnya, sangat banyak lagi, tindakan Tuan Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo, yang sudah dilakukan, baik dalam kapasitas jabatan, maupun tindakan pribadi, termasuk inovasi untuk transparansi, seperti e-tilang dan SIM online, serta inovasi lain yang tidak dapat kami sebut satu persatu. Pastilah teramat banyak perbuatan beliau yang lain, yang mungkin beliau simpan di kedalaman keikhlasannya sebagai manusia, yang hanya diketahui oleh dirinya dan Tuhan semesta alam,” Pungkas Datuk Seri Syaukani.***

Komentar