Sekdako Pekanbaru Paparkan Data dan Upaya Penanganan Stunting ke Menko PMK

Allnewsterkini. Com | PEKANBARU – Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi memaparkan data dan upaya penanganan stunting kepada Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK). Salah satu upaya Pemko Pekanbaru adalah program Bapak Asuh Anak Stunting sebanyak 115 orang.

Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution di Aula Kantor Lurah Wonorejo, Jumat (19/5), memaparkan, persentase stunting 11,4 persen pada 2021. Pada 2022, persentase stunting naik jadi 14,8 persen.

“Ini mungkin kelalaian kami karena tak bisa berkoordinasi saat itu. Tapi, kami yakin bisa lebih baik ke depan,” ucapnya.

Angka stunting mencapai 318 orang pada 2022. Sejak Januari 2023, pemko telah mendampingi sekitar 200 keluarga guna menjaga makanan yang bergizi bagi anak stunting. Hasil evaluasi akhir Maret 2023, anak stunting berjumlah 115 orang.

“Kami sudah membagi Bapak Asuh Anak Stunting sebanyak 115 orang. Jadi, anak-anak stunting ini sudah memiliki Bapak Asuh, mulai Forkopimda, Pj Wali Kota, Sekda, kepala OPD, Ketua TP PKK, Dharma Wanita, termasuk perusahaan-perusahaan. Jadi, mereka menyalurkan bantuan melalui CSR,” jelas Indra Pomi.

Program Bapak Asuh akan dilaksanakan selama enam bulan. Program enam bulan ini hanya tahap pertama.

“Kemudian, kami mengevaluasi lagi program Bapak Asuh ini sekitar Oktober atau November nanti,” kata Indra Pomi.

Kesempatan yang sama, Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan,bagus penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem di Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru ini sudah sangat bagus. Angka anak stunting sudah di bawah rata-rata nasional.

“Namun, Pemko Pekanbaru harus memenuhi target gubernur Riau. Karena, gubernur Riau menargetkan di bawah 14 persen pada tahun depan,” ujarnya.

Sehingga, Provinsi Riau bisa memenuhi target pemerintah pusat. Sekarang, persentase stunting Riau masih 17 persen.

“Sesuatu yang sangat bagus,” imbuhnya.

Dalam kesempatan ini, Menko PMK Muhadjir Effendi menyalurkan bantuan asupan gizi bagi anak-anak stunting di Kecamatan Marpoyan Damai. Bahkan, Profesor Muhadjir juga menghibur para balita ini dengan menggendong si anak di pangkuannya

Komentar