Pekanbaru – Allnewsterkini.Com| Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) bersama Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) tahap kedua penyusunan kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE). Kegiatan ini dilaksanakan di lantai 6 Gedung Rektorat Umri pada Senin (28/7/2025) pagi.
Bimtek ini dihadiri dan dibuka langsung secara resmi oleh Wakil Rektor I Umri, Dr Hj Wirdati Irma SPd MSi., serta dihadiri Dekan serta Dosen FKIP dan Fakultas Studi Islam (FSI), di lingkungan Umri. Hadir sebagai narasumber utama yakni Prof Dr Muhammad Syaifuddin MM dari LAMDIK.
Dalam sambutannya, Dr Wirdati Irma menyampaikan bahwa pentingnya kurikulum OBE terletak pada upaya menyiapkan lulusan yang mampu berbaur dengan masyarakat dan berkontribusi dalam kegiatan sosial. Ia menekankan bahwa lulusan Umri tidak hanya dituntut untuk cakap secara akademik, tetapi juga memiliki daya guna di tengah masyarakat.
“Kurikulum berbasis OBE sangat penting agar mahasiswa tidak hanya lulus secara administratif, tetapi juga siap bersaing dan beradaptasi dengan dunia nyata serta aktif dalam kegiatan kemasyarakatan,” ujarnya.
Sementara itu, Prof Muhammad Syaifuddin dalam pemaparan materinya menegaskan bahwa kurikulum bukan sekadar dokumen administratif, tetapi harus memiliki dampak nyata bagi masyarakat.
“Kurikulum bukan hanya soal retorika dan dokumen. Kompetensi yang dirancang harus fokus, tidak terlalu banyak, dan relevan. Kompetensi itulah yang menjadi dasar dalam penyusunan mata kuliah dan strategi pembelajaran,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa kegiatan Bimtek ini tidak hanya seperti mendengarkan ceramah, melainkan akan banyak mengerjakan tugas dan memproduksi hasil nyata. “Agenda ini nantinya harus menghasilkan sesuatu yang bisa langsung diterapkan. Sebab kita bekerja, bukan hanya mendengar,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan FKIP dan Prodi PGMI Umri mampu menyusun kurikulum yang tidak hanya sesuai dengan standar nasional dan kebutuhan dunia pendidikan, tetapi juga berdampak luas bagi masyarakat. Kurikulum yang baik harus mampu menjawab tantangan zaman dan menjembatani kebutuhan antara dunia akademik dan realitas sosial.
Komentar