Rektor UMRI Silaturrahim dengan Tun Mahathir Muhammad

Kuala Lumpur – Allnewsterkini. Com| Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Malaysia (UMAM), Dr Saidul Amin MA., melakukan kunjungan Silaturrahim dengan mantan Perdana Menteri Malaysia, Tun Mahathir Muhammad bertempat di Yayasan Kepemimpinan Perdana (Perdana Leadership Foundation), Putera Jaya, Wilayah Persekutuan, Malaysia, pada Senin (21/7/2025).

Dalam kunjungan tersebut Rektor Umri Dr Saidul Amin yang juga Rektor University Muhammadiyah Malaysia (UMAM) menyampaikan tentang keberadaan UMAM yang sudah berusia hampir 4 tahun dan mohon nasihat serta saran-saran untuk kemajuan dimasa akan datang.

Tun Mahathir menyambut baik dan merasa gembira dengan kehadiran UMAM di Malaysia. Pria yang baru saja berulang tahun 100 tahun ini berpesan agar hubungan Indonesia dan Malaysia harus tetap terjaga dengan baik. Sebab kedua bangsa serumpun ini memiliki peran sentral bagi kemajuan bangsa Melayu yang akan datang.

Pada sisi lain Tun menyampaikan bahwa bangsa Melayu sesungguhnya tidak kalah dengan bangsa lain, khususnya Eropa dan Amerika. Ini dapat dibuktikan bagaimana China, Jepang dan Korea sudah mampu menjadi pesaing barat dalam bidang kemajuan sains dan Tekhnologi.

”Demikian juga dengan bangsa Melayu, jika mereka bekerja keras, cerdas dan ikhlas, maka akan dapat mencapai kejayaan lebih dari apa yang mereka sudah dapatkan hari ini”, demikian disampaikan Tun Mahathir.

Dr Saidul Amin, menyatakan bahwa mereka diberi kesempatan untuk mengunjungi Living legend Malaysia, Tun Mahathir Muhammad. Acara Silaturrahim ini sesungguhnya ucapan syukur sebab Allah telah karuniakan Tun umur mencecah 100 tahun. Usia yang hanya segelintir orang bisa mencapainya.

Dalam kunjungan singkat itu, kata Rektor Umri ini menerima pesan yang cukup dalam disampaikan Tun Mahathir kepada mereka yang hadir tentang nasib bangsa Melayu.

“Indonesia dan Malaysia bangsa serumpun. Kalaulah kedua bangsa ini bersatu dalam memajukan peradaban dunia, kita bisa berbuat banyak dan lebih jauh dari apa yang ada hari ini. Kemampuan kita tidak kalah dari bangsa lain di dunia. Buktinya, China dan Jepang dapat mengimbangi Barat. Bahkan kini bangsa tersebut menjadi rival Barat dalam Dunia Ilmu pengetahuan dan Tekhnologi,” pesan Tun Mahathir.

Untuk itu, jelas Mahathir lagi, singkirkan rasa malas, kokohkan etos kerja. Bangsa ini Harus kreatif, inovatif dan produktif. Tidak boleh bergantung kepada bangsa lain. Harus mampu berdikari dan tegak di atas kaki sendiri. Intinya, uajr Dr Saidul Amin, Tun menginginkan bangsa Melayu bermental pemenang, bukan pecundang.

Di akhir pertemuan, Rektor Umri yang juga Rektor UMAM berbisik kepada Tun Mahathir, bahwa Muhammadiyah sudah punya Universitas di luar Indonesia, namanya UMAM dan tempatnya ada di Perlis, Malaysia.

”Dia terkejut. Ada rasa gembira di rona wajahnya. Saya katakan mohon sokongan dan nasehat Tun, agar universitas ini bisa lebih baik ke depan. Dia tersenyum dan mengucapkan Insha Allah,” sebut Dr Saidul Amin.

Mengakhiri pertemuan tersebut Dr Saidul Amin, berpamitan, namun terasa kalau dia tidak hanya memikirkan Malaysia, tapi juga Indonesia dan bangsa Melayu semesta. Tapi sayang, seperti yang pernah dikatakannya dahulu, Melayu sering lupa. Padahal, pelanduk sering lupa pada jerat. Tapi jerat tidak pernah lupa pada pelanduk.(rl)

Komentar